PERTEMPURAN LAUT ARU
Sudah beberapa hari ini terlihat bapaku sibuk sekali. Sesekali dia mencari2 dokumen didalam tas usangnya,lain waktu terlihat mengernyitkan keningnya lalu mengisi sebuah form dengan pensil. Krn penasaran aku lsg bertanya pd nya. Rupanya dia sedang mengurus u/ menjadi veteran.sudah berkali2 ibu memaksa u/ segera mengurus veterannya,tapi rupanya dia blom berniat.baru kemarin pas didepan rumahnya diadakan pertemuan veteran ranting klp gading beliau br berminat."selain bisa banyak ketemu temen2 lama juga lumayan tunjangan per bulannya lah".setelah aku liat2 dokumennya aku baru tau klo bapaku dulu pernah ikut beberapa operasi trikora,dwikora.pemberontakan DI/TII.yang menarik adl piagam yang klo gak salah ditanda tangani mayjend soeharto/AH nasution dlm operasi dwikora. Walau bapaku gak ikut kontak tembak langsung dan termasuk yg selamat tp tetap dapat penghargaan hehehe.....tahun 60an dia adalah ABK KRI macan kumbang, Salah satu diantara kapal yang ikut dlm "pertempuran" yg terkenal dengan pertempuran laut aru(laut arafuru) nya komodor josaphat Soedarso (Yos Soedarso). Krn penasaran dgn cerita pertempuran tsb,aku coba cari2 di google ttg pertempuran tsb yg selalu diperingati tiap tgl 15 januari sbg hari Dharma Samudra.
Dari berbagai sumber termasuk dari bapaku yang pernah menjadi ABK KRI macan kumbang itu aku dapet gambaran ttg pertempuran laut aru itu sbb,
"Ada beberapa versi mengapa KRI tsb malah menghampiri kapal belanda. Sebagian mengatakan kendali kapal macet sehingga tidak bisa berputar haluan, malah menuju kearah musuh. Ada pula yg mengatakan Yos Soedarso sengaja memerintahkan kapal tetap melaju kedepan untuk mengorbankan diri agar ke dua kapal lainnya selamat (Soedomo mengkritik keputusan yos soedarso ini yg dianggap salah olehnya), lainnya mengatakan komando salah dengar, harusnya kapal menuju 239derajat(?) malah 229derajat(?) sehingga arahnya lurus. Nakhoda kapal (kelasi suharmadji) dlm sebuah wawancara berkeyakinan dia mendengar perintah u/ tetap maju. Mungkin waktu itu keadaan sangat genting dengan ruang kendali yang sudah rusak. Komodor Yos soedarso melalui radio meneriakan perintah "kobarkan semangat pertempuran"."
selengkapnya klik disini...http://archive.is/20130630031621/my.opera.com/teguh_widodo/blog/pertempuran
Peristiwa pertempuran laut aru bermula pd tahun 1962, dibentuk suatu
Operasi Militer, yang bernama Komando Mandala Pembebasan Irian Barat
dengan komandon Mayjen Soeharto-dibentuk tanggal 2 Januari 1962 sebagai
manifestasi dari tiga Komando Rakyat (Trikora) yang dicetuskan oleh
Presiden Sukarno pada tanggal 19 Desember 1961 ,strategi operasi militer
yang terbagi dalam tiga fase : Fase Infiltrasi (penyusupan), Fase
Eksploitasi (serangan massif terhadap pusat kekuatan lawan) dan Fase
Konsolidasi (penguasaan secara mutlak Irian Barat). Pada fase
infiltrasi, dilakukan dengan menyusupkan pleton tugas (kebanyakan orang
dari irian) yang telah dilatih oleh AD ke irian barat (Vlakte Hoek) .
Namun pada awal pembentukannya misi ini adalah sebuah task force dan
belum menjadi operasi gabungan krn pd saat itu koordinasi antar angkatan
masih buruk.Angkatan laut diminta membawa pleton tugas. Setelah
sebelumnya TNI AU pun mengantar satgas yang lain ke letfuan.
Saat
itu komandan eskader adalah direktur operasi MBAL Kolonel Laut Sudomo
namun Komodor Yos Soedarso (sebagai deputi I operasi KSAL) yang nota
bene pangkatnya lebih tinggi dari beliau turut serta.Agaknya hal ini
agak disesalkan o/ sudomo(dlm wawancara dgn metro TV) krn bisa mengacau
chain of comand (rantai komanndo). Namun krn semangat bertempur dan
tekad dari Yos Soedarso akan membawa tanah langsung dari irian barat
u/ditunjukan pd anggota dewan dan akan menancapkan bendera merah putih
di irian barat. Beliau berkata "Klo kmu (soedomo-red) ikut aku juga
ikut"
Misi yang dilakukan empat kapal Motor Torpedo Boats/MTB
terbilang sangat berani dan penuh risiko, karena sebelum bertolak dari
Pelabuhan Tanjung Priok, senjata andalan pada keempat MTB yang berupa
Torpedo 21 inci (bentuk awal dari Rudal tapi belum ber pengendali) telah
dipreteli dulu, dengan maksud agar mampu mengangkut pasukan yang lebih
banyak dan perahu karet untuk mendarat ke pantai.(sebagian mengatakan
stock torpedo terbatas krn embargo dari inggris). Misi ini merupakan
misi rahasia, bahkan saking rahasianya pengisian bahan bakar serta
logistik tambahan untuk menempuh perjalanan dari Tanjung Priok ke Irian
Barat harus dilakukan di tengah malam, tanpa boleh berlabuh di semua
pelabuhan yang dilewati. Di tengah perjalanan KRI Singa kehabisan bahan
bakar sehingga hanya tersisa tiga MTB yang harus melanjutkan misi
tersebut. Ketiga MTB pun tidak diperkenankan menggunakan radio
Komunikasi untuk berkomunikasi selain dengan sesama MTB peserta operasi
(taktik radio silent)
Hari H pukul 17.00 waktu setempat, KRI Harimau berada di depan,
membawa antara lain Kol. Sudomo, Kol. Mursyid, dan Kapten Tondomulyo
sebagai kapten kapal.Di belakangnya adalah KRI Macan Tutul yang dinaiki
Komodor Yos Sudarso dengan kapten kapal Wiratno. Sedangkan di urutan
paling belakang adalah KRI Macan Kumbang.
Menjelang pukul 21.00,
Kol. Mursyid melihat radar blips pada lintasan depan yang akan dilewati
iringan tiga kapal itu. Dua di sebelah kanan dan satu di kiri.(2 kapal
jenis freegat ,Hr Ms Evertsen dan Hr Ms Kortenaer ,satunya lagi adalah
kapal Induk Karl Doorman) tanda blips tidak bergerak, menandakan
kapal-kapal sedang berhenti. Ketiga KRI tetap melaju. Tiba-tiba
terdengar dengung pesawat neptune belanda mendekat, lalu menjatuhkan
flare (merah menyala terang) yang tergantung pada parasut. Keadaan
menjadi terang-benderang, dalam waktu cukup lama.
Kapal Belanda melepaskan tembakan peringatan yang jatuh di
samping KRI Harimau. Kol. Sudomo memerintahkan untuk balas menembak.Lalu
KRI macan tutul menembakan tembakan balasan namun tidak mengenai
sasaran. Berbekal titik api dari moncong tembakan itulah mungkin belanda
berhasil menargetkan sasaran tepat ke lambung kapal & ruang kendali
KRI macan tutul.mengakibatkan beberapa anggota terluka termasuk kapten
kapal wiratno.Dalam keadaan darurat, Komando kapal macan tutul kemudian
diambil alih Yos Soedarso.
Keadaan semakin genting.Lalu Kol
Soedomo memerintahkan ketiga kapal u/ berputar ke kanan arah 239
derajat. Kolonel soedomo menyadari pertempuran tidak seimbang.Krn ketiga
KRI hanya dipersenjatai senapan mesin anti pesawat terbang berupa
senjata 12.7mm dan meriam 40 mm yang tidak bisa menjangkau target kapal²
belanda dan tidak membawa torpedo sama sekali sehingga tidak mungkin
menghadapi kapal belanda yang jauh lebih kuat(berjenis freegat dan
destroy mempunyai meriam 4,7inci(12 cm), jadi bertahan dengan formasi
apapun akan percuma.
Dua KRI berhasil berbalik arah,namun KRI macan tutul malah lurus
(agak kekanan) mendekati kapal belanda Mr eversten. Ada beberapa versi
mengapa KRI tsb malah menghampiri kapal belanda. Sebagian mengatakan
kendali kapal macet sehingga tidak bisa berputar haluan, malah menuju
kearah musuh. Ada pula yg mengatakan Yos Soedarso sengaja memerintahkan
kapal tetap melaju kedepan untuk mengorbankan diri agar ke dua kapal
lainnya selamat (Soedomo mengkritik keputusan yos soedarso ini yg
dianggap salah olehnya), lainnya mengatakan komando salah dengar,
harusnya kapal menuju 239derajat malah 329derajat sehingga arahnya
lurus. Nakhoda kapal (kelasi suharmadji) dlm sebuah wawancara
berkeyakinan dia mendengar perintah u/ tetap maju. Mungkin waktu itu
keadaan sangat genting dengan ruang kendali yang sudah rusak. Komodor
Yos soedarso melalui radio meneriakan perintah
"kobarkan semangat pertempuran".
Karena
berusaha mendekati kapal musuh,dan pihak belanda menyangka KRI macan
tutul membawa torpedo bersiap u/ melakukan torpedo run(serangan
torpedo), krn u/ melakukan serangan tsb, MTB harus mendekat u/ memenuhi
jarak tembak torpedo(sebagaimana diketahui efek rusak torpedo jauh lebih
sadis drpd pluru meriam biasa) maka dari itu segala tembakan belanda
dikonsentrasikan ke macan tutul hingga akhirnya ia tenggelam.
Dalam kejadian itu 25 ABK KRI macan tutul tewas selebihnya yang
selamat ditawan belanda. Dalam tawanan belanda,saksi hidup dari ABK KRI
macan tutul diperlihatkan photo2 beberapa KRI termasuk photo KRI Macan
Tutul.Ini menyiratkan bhw operasi rahasia ini sempat bocor. Blum lagi
kapal2 belanda dengan persenjataan lengkap yang telah siap menyambut
kedatangan KRI di perairan aru mengindikasikan adanya operasi kontra
intelijen u/ melawan intelijen indonesia.
Operasi Trikora ,Secara
militer tidak menghasilkan kemenangan secara taktis. tetapi secara
strategis, Operasi ini membuahkan hasil untuk Indonesia. Amerika
mendesak dan bahkan mengembargo Belanda agar terjadi perundingan antara
indonesia dan belanda. Amerika pun khawatir indonesia berpaling ke Uni
Soviet. Lagipula faktanya kekuatan militer indonesia lebih unggul
dibanding belanda. Angkatan udara indonesia waktu itu adalah terbesar
kedua di asia setelah china.
Setelah kejadian ini angkatan udara
dipersalahkan krn tidak melindungi dari udara operasi KRI tsb.Saat itu
angkatan udara adalah "anak emas" soekarno. Akhirnya panglima AU diganti
dari Suryadharma ke Oemar Dhani.
simak hal miris dibawah ini
Gagal namun dinilai heroik
Hari Sabtu, 20 Januari 1962,
diadakan rapat di Istana Bogor yang dipimpin oleh Bung Karno, untuk
mengangkat Laksamana Muda Omar Dhani sebagai KSAU yang baru. Setelah itu
langsung diadakan briefing mengenai peristiwa Aru. Kolonel Mursyid
sebagai komandan tim juga sudah kembali untuk memberikan paparan. Begitu
paparan selesai, suasana di ruang rapat yang terletak di sayap kiri
Istana Bogor itu jadi mencekam, serius, sepi, dan semua diam.
Seakan-akan menikmati rasa kemenangan dan kepahlawanan. Yos Sudarso
gugur, operasi gagal, namun dinilai heroik.
Keheningan kemudian dipecahkan oleh Presiden Soekarno. "Siapa yang mau tanya atau minta penjelasan?"
Ternyata,
Omar Dhani satu-satunya yang bertanya, "Tadi dikatakan oleh Kolonel
Mursyid bahwa hari H -3, H -2, H -1, bahkan pada hari H-nya sendiri
sudah ada pesawat Belanda melakukan pengintaian di tempat rendezvous.
Artinya, Belanda sudah tahu iring-iringan kapal kita. Sebagai seorang
komandan, entah komandan regu, komandan batalyon, bahkan panglima
angkatan sekalipun yang diberi tugas dengan target tertentu, dengan data
dan info pada saat itu, kalau dalam melaksanakan tugasnya itu kemudian
menemui situasi dan kondisi yang berbeda, apalagi bertentangan dengan
data dan info yang ia dapatkan sebelumnya, mereka punya hak untuk
mengubah taktik guna mencapai sasaran semula. Apakah pada misi tanggal
15 Januari itu dilakukan perubahan taktik? Yaitu, setelah jelas-jelas
ada pengintaian pesawat Belanda yang terus-menerus?"
Kolonel
Mursyid menjawab, "Tidak ada perubahan karena ...." lalu beliau
menekankan pentingnya operasi ini krn sebuah tugas negara,tuntutan
rakyat dll.
Bung Karno kemudian bertanya, "Bagaimana Omar Dhani?"
Lalu Omar Dhani menjawab, "Sudah, Paduka Yang Mulia."
Rapat diskors dan semua menuju beranda untuk makan siang.
Setelah
mengambil makanan, Bung Karno duduk di kursi rotan sendirian. Ia
memanggil Omar Dhani agar duduk di sebelah kirinya dan bertanya, "Kamu
kelihatannya belum puas dengan jawaban Mursyid. Mengapa?"
Omar
Dhani menjawab, "Pertama, mereka tidak melakukan revisi rencana operasi,
itu kecerobohan. Kedua, tiga kapal Belanda, kalau benar laporan Kolonel
Mursyid, bukannya sedang patroli seperti yang diberitakan pers, tetapi
mereka berhenti pada jalur pelayaran kapal kita. Maar we werden
opgewacht, tetapi tiga kapal kita disanggong. Ini berarti rencana kita
sudah bocor, dan bocornya bukan di Aru, tetapi di Jakarta.
Langsung Presiden Soekarno bilang, "Je hebt gelijk, kamu benar."
Setelah
makan siang selesai, rapat dilanjutkan namun hanya seperempat jam.
Presiden mengimbau agar pesan terakhir Komodor Yos Sudarso dilaksanakan
dan kerahasiaan ditingkatkan. Kebocoran dalam peristiwa Aru sama sekali
tidak disinggung.
Kebesaran Bung Karno
"Akan aku ceritakan
kepadamu sesuatu yang belum pernah kuceritakan pada orang lain," kata
Omar Dhani beberapa saat setelah keluar dari penjara. Mantan KSAU itu
menyadari bahwa Bung Karno telah mengambil keputusan yang tepat. Lebih
mendahulukan kepentingan nasional daripada kepentingan angkatan, apalagi
kelompok yang lebih kecil. Bung Karno telah dengan sangat jeli
mengetahui bahwa Omar Dhani tidak puas dengan jawaban Kol. Mursyid, dan
dengan cara elegan serta luwes memaksa Omar Dhani untuk menyatakan
kepuasannya.
Bung Karno tidak membongkar adanya kebocoran karena
hal itu bisa menimbulkan rasa tidak enak antarangkatan. Bung Karno
membiarkan suatu kegagalan dan kesalahan menjadi suatu tindakan yang
heroik. Ia menjadikan teriakan tempur Yos Sudarso, "Kobarkan semangat
pertempuran," secara maksimal. Itulah kebesaran Bung Karno yang akhirnya
bisa dimengerti para pimpinan AURI, Sebagai ahli strategi militer, Bung
Karno dengan cepat memanfaatkan kekalahan dalam satu pertempuran
menjadi suatu kemenangan politis dan psikologis yang kemudian
memenangkan peperangan.
"kobarkan semangat pertempuran"